BAGAIMANA jika Indonesia bukan hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi juga pusat industri hijau global yang mencetak nilai tambah besar bagi bangsa?
Pertanyaan itu perlahan terjawab setelah Danantara Indonesia, melalui Danantara Investment Management, menandatangani pokok perjanjian (Head of Agreement – HoA) dengan GEM Co., Ltd.
GEM Co., Ltd. adalah perusahaan publik global asal Tiongkok yang dikenal sebagai pelopor metalurgi hijau dan solusi ekonomi sirkular.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Perjanjian ini bukan sekadar dokumen formal, melainkan tonggak strategis yang membuka peluang investasi bersama di sektor hilir Indonesia, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam transisi energi global.
Kemitraan Strategis Menguatkan Hilirisasi Industri Nasional
Dalam kerangka perjanjian tersebut, rencana investasi diarahkan pada pembangunan fasilitas peleburan High-Pressure Acid Leaching (HPAL) dengan kapasitas 66.000 ton nikel dalam bentuk endapan hidroksida campuran per tahun.
Proyek dengan nilai mencapai USD 1,42 miliar ini merupakan kelanjutan dari kerja sama antara PT Vale Indonesia Tbk dan GEM, dengan Danantara Indonesia kini resmi bergabung.
Baca Juga:
Dari Optimis Jadi Waspada, CSA Index September 2025 di 65,4
60% Sektor Informal, Indonesia Perlu Strategi Kolektif Hadapi Tantangan
Menkeu Purbaya Targetkan Pertumbuhan 7 Persen, DPR Ingatkan Risiko PHK dan Defisit APBN
Langkah ini membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan mitra global lainnya, sekaligus memperkokoh fondasi hilirisasi mineral yang tengah digencarkan pemerintah Indonesia.
“Dengan bekerja sama dengan pelopor global dalam metalurgi hijau, kami memajukan agenda hilirisasi negara ini sekaligus memastikan keberlanjutan dan inovasi tetap menjadi yang terdepan,” ujar Rosan Roeslani, CEO Danantara Indonesia.
Investasi Penelitian dan Pembangunan SDM di Indonesia
Komitmen GEM di Indonesia tidak hanya berfokus pada investasi infrastruktur, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia melalui riset dan pendidikan.
Perusahaan tersebut telah menanamkan investasi sebesar USD 30 juta untuk membangun laboratorium penelitian metalurgi bersama Institut Teknologi Bandung (ITB).
Baca Juga:
Lebih dari 50 Organisasi Tionghoa Hadir, PSMTI Tegaskan Peran Bangsa 2025
Operasi Bersih Sawit Ilegal 360 Hektare di Gunung Leuser
Efektivitas Sabun Cuci Tangan Dan Hand Sanitizer Terbukti Berbeda
Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat penelitian dan pengembangan teknologi metalurgi hijau di kawasan regional maupun global.
Dalam lima tahun ke depan, pengembangan di kawasan Indonesia Green Industrial Park (IGIP) diproyeksikan menciptakan hingga 80.000 lapangan kerja baru.
Visi Jangka Panjang Menuju Rantai Pasok Kendaraan Listrik Global
Proyek ini dirancang tidak hanya untuk memproses nikel, tetapi juga untuk memperluas produksi material katoda, sel baterai, pelat nikel berkualitas tinggi, hingga manufaktur alat berat.
Keseluruhan proses direncanakan berbasis energi hijau dan didukung sistem daur ulang siklus tertutup, yang memperlihatkan integrasi penuh prinsip keberlanjutan dalam industri.
“Integrasi penelitian dan pengembangan, energi hijau, serta daur ulang siklus tertutup mencerminkan jenis proyek berdampak tinggi yang akan menciptakan nilai jangka panjang bagi Indonesia dan mitra investasi kami,” tambah Rosan Roeslani.
GEM Pelopor Global Metalurgi Hijau Dengan Jejak Investasi Kuat
Didirikan di Shenzhen pada 2001, GEM kini tercatat di Bursa Efek Shenzhen dan Bursa Efek Swiss, dengan lebih dari 11.000 karyawan di Tiongkok, Afrika Selatan, Korea, dan Indonesia.
Baca Juga:
BI Optimistis Kredit Akan Lebih Murah, Likuiditas Bank Cukup Kuat
Prabowo Subianto Jadi Tamu Kehormatan di Parade 80 Tahun Kemenangan Tiongkok
Menarik Minat Jurnalis Ekonomi Butuh Strategi Undangan yang Tepat
Setiap tahun, GEM memproses lebih dari 10 persen baterai kendaraan listrik dan limbah elektronik akhir masa pakai di Tiongkok, sambil memulihkan lebih dari 20 mineral penting, termasuk kobalt, nikel, dan litium.
Perusahaan ini juga diakui Forum Ekonomi Dunia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa atas kepemimpinannya dalam ekonomi sirkular, menjadikannya rujukan global dalam metalurgi hijau.
Di Indonesia, GEM telah mendirikan kawasan industri nikel berteknologi tinggi, laboratorium inovasi bersama universitas di Indonesia dan Tiongkok, serta program beasiswa yang melahirkan lulusan magister dan doktoral di bidang metalurgi.****
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center