KENGPO.COM – Kelompok usaha penerbitan media Kongsi Media Network (KMN) meluncurkan lagi sebuah portal berita ekonomi dan bisnis Kengpo.com.
Tujuannya adalah memperkuat dukungan melalui publikasi berbagai kegiatan sosial yang dilakukan oleh komunitas Tionghoa.
Selain itu juga memberikan ruangan yang tepat bagi kalangan pengusaha Tionghoa untuk melakukan publikasi dan promosi korporasi atau kegiatan usahanya.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Dokter Vatikan Ungkap Masalah Kesehatan Sebagai Penyebab
Duet Kompak Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono, Ujung Tombak Capai Swasembada Pangan
Pendiri Kongsi Media Network (KMN) Budi Purnomo Karjodihardjo mengatakan, Kengpo.com berusaha menyajikan pemberitaan seputar komunitas Tionghoa.
“Dengan terbitnya Kengpo.com maka kelompok media KMN menjadi 3 media dengan Kongsinews.com dan Harianindonesia.com,” kata Budi.
Media-media tersebut juga akan menampilkan update perkembangan ekonomi dan bisnis di negara Indonesia dan Tiongkok.
Selain itu pemberitaan seputar dan politik dan nasional yang menjadi perbincangan publik tentu akan ditampilkan juga oleh redaksi Kengpo.com
Nama Keng Po Punya Sejarah Panjang dalam Sejarah Pers Tionghoa di Indonesia
Nama Keng Po sudah lama terdengar, sebagai surat kabar Indonesia yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1923.
Baca Juga:
Romadhon Jasn Menjadi Direktur Sapulangit Public Relations, Ditunjuk Sapulangit Media Circle (SMC)
Jajaki Peluang Kerja Sama, Kepala Staf Presiden (KSP) AM Putranto Sambut Silaturahmi dengan PSMTI
Presiden AS Donald Trump Minta Mendag Kurangi Ketegantungan Impor Mineral Kritis dari Tiongkok
Keng Po berperan penting dalam sejarah pers Indonesia pada masa setelah kemerdekaan.
Keng Po dibangun oleh Hauw Tek Kong setelah perbedaan pendapat dengan Tjoe Bou San, pemimpin harian Sin Po.
Harian ini mengalami perkembangan yang pesat di bawah kepemimpinan Khoe Woen Sioe dan Injo Beng Goat.
Pada 1 Agustus 1957, Harian Keng Po dilarang terbit oleh pemerintah Indonesia saat itu.
Baca Juga:
Gerai Minuman Teh Premium Asal Tiongkok ‘Chagee’ Gandeng Erajaya, Kini Hadir di PIK Avenue Jakarta
Mengenang 7 Hari Kepergian Sang Pejuang Kesetaraan, Bapak Murdaya Widyawimarta Po, OBE
Keng Po juga sering memunculkan berita-berita politik di seputar gerakan-gerakan yang kian gencar melakukan gebrakan.
Keng Po aktif di dalamnya sebagai koran yang mendukung munculnya revolusi untuk menciptakan tatanan baru dalam kehidupan di Hindia Belanda.
Keng Po Anjurkan Kaum Peranakan Tionghoa untuk Pilih Nasionalisme Indonesia
Dikutip Wikipedia, pada 13 September 1924, Keng Po menghujat pemerintah yang melarang dan membatasi rakyat untuk melakukan perserikatan.
Pada zaman pemerintahan Soekarno, koran Keng Po dianggap berkaitan erat dengan Partai Sosialis Indonesia sehingga dibubarkan.
Koran yang diterbitkan dalam bahasa Tionghoa-Melayu ini sempat berganti nama menjadi Pos Indonesia.
Sebelum terjadi Perang Dunia II, Keng Po bersaing ketat dengan Sin Po dalam menerbitkan berita dan isu politik pada masa itu.
Perbedaan antara kedua surat kabar tersebut adalah:
Keng Po menganjurkan kaum peranakan Tionghoa untuk memilih nasionalisme Indonesia.
Sedangkan Sin Po lebih menganjurkan nasionalisme Tiongkok, itulah perbedaan antara kedua surat kabar tersebut
Rubrik “Komunitas” Jadi Ajung Sosialisasi Kegiatan Sosial Komunitas Tionghoa
Menurut Budi Purnomo, portal berita Kengpo.com memiliki Rubrik KOMUNITAS yang secara khusus menampilkan pemɓeritaan seputar kegiatan komunitas Tionghoa di Indonesia
Rubrik KOMUNITAS ini juga dimiliki oleh semua media online tergabung dalam Kongsi Media Network (KMN)
Dengan kehadiran media baru ini maka Kongsi Media Network (KMN) kini mengelola 3 media, yaitu:
1. Kongsinews.com
2. Harianindonesia.com
3. Kengpo.com
Budi Purnomo mengatakan, pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak untuk berkolaborasi atau menǰadi media partner dengan komunitas tìonghoa Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat berkomunikasi lewat WhatApp Center: 085315557788.***