Operasi Bersih Sawit Ilegal 360 Hektare di Gunung Leuser

Dari Bahorok hingga Tenggulun, sawit ilegal di TNGL ditumbangkan, sementara pemilik lahan menyerahkan areal mereka untuk percepatan restorasi hutan.

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 8 September 2025 - 16:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sawit ilegal di Bahorok tumbang, digantikan bibit pohon pakan satwa liar. (Pixabay.com/sarangib)

Sawit ilegal di Bahorok tumbang, digantikan bibit pohon pakan satwa liar. (Pixabay.com/sarangib)

KABUT tipis masih menggantung di lereng Gunung Leuser ketika suara gergaji mesin mulai meraung, mengiris batang-batang sawit yang menjulang di tengah kawasan konservasi.

Pohon demi pohon tumbang, meninggalkan aroma getah segar yang bercampur dengan tanah basah, seolah menandai babak baru dalam perebutan kembali hutan yang lama terampas.

Bukan sembarang pembersihan, melainkan operasi terpadu yang digelar Kementerian Kehutanan bersama Satgas Garuda Penertiban Kawasan Hutan, TNI, Polri, pemerintah daerah, dan masyarakat.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mereka bergerak menertibkan kebun sawit ilegal yang telah mencaplok ruang hidup satwa liar di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), sebuah benteng terakhir keanekaragaman hayati di Sumatra.

Targetnya tidak kecil, sekitar 360 hektare lahan yang selama bertahun-tahun ditanami sawit kini harus kembali menjadi rimba.

Tahap Awal Penertiban Dimulai dari Bahorok dan Tenggulun

Pada awal September 2025, deru mesin penebang terdengar di Bahorok dan Tenggulun, dua titik pertama yang menjadi sasaran penertiban.

Sepuluh hektare lahan di Bahorok dan 19,32 hektare di Tenggulun berhasil dibersihkan dalam operasi yang berlangsung sepuluh hari penuh.

Operasi berikutnya diarahkan ke Batang Serangan seluas 30 hektare, serta hamparan sawit ilegal lebih luas di Tenggulun yang mencapai 300 hektare.

Chainsaw digunakan di lahan-lahan sempit, sementara alat berat diturunkan di areal yang lebih luas dan padat, menyesuaikan dengan kondisi medan yang menantang.

Rudianto Saragih Napitu, Direktur Penindakan Pidana Kehutanan Kemenhut, menyebut langkah ini sebagai kelanjutan dari upaya penegakan hukum dan pemulihan fungsi hutan.

Kolaborasi Multi Pihak untuk Pulihkan Fungsi Kawasan Hutan

Operasi ini bukan sekadar aksi tebang, melainkan simbol kolaborasi antar banyak pihak untuk merebut kembali kawasan konservasi dari cengkeraman perambahan.

“Kolaborasi semua pihak akan terus dilakukan demi penguasaan kembali TNGL dan pemulihan ekosistemnya,” kata Rudianto dalam keterangan resmi pada 6 September 2025.

Langkah pemulihan dimulai seketika, dengan penanaman pohon pakan satwa liar serta tanaman pagar batas di lahan yang baru saja dibersihkan.

Restorasi ini penting, bukan hanya untuk menghidupkan kembali fungsi hutan, tapi juga memastikan habitat gajah, harimau, dan orangutan tetap terjaga.

Aksi nyata ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengembalikan TN Gunung Leuser sebagai hutan konservasi yang lestari, bukan sekadar slogan di atas kertas.

Pemilik Lahan Menyerahkan Sawit Secara Sukarela Kepada Negara

Di balik operasi penertiban, ada kisah pemilik lahan yang memilih menyerahkan kembali areal sawit mereka tanpa perlawanan kepada negara.

PT SSR melepas 0,63 hektare lahannya, sementara seorang pemilik bernama AS mengembalikan 18,69 hektare lahan sawit di kawasan Tenggulun.

Masyarakat di Bahorok pun mengikuti langkah serupa, menyerahkan lahan mereka agar dapat dipulihkan kembali menjadi hutan konservasi.

Satgas Penertiban Kawasan Hutan mengapresiasi langkah ini, karena mempercepat proses pemulihan kawasan konservasi tanpa harus menunggu proses hukum yang panjang.

Keputusan menyerahkan lahan secara sukarela menjadi tanda kesadaran yang tumbuh, bahwa kelestarian hutan lebih penting daripada keuntungan jangka pendek sawit.

Komitmen Jangka Panjang untuk Menjaga Kelestarian Gunung Leuser

Taman Nasional Gunung Leuser bukan sekadar hutan lindung, melainkan rumah bagi ribuan spesies endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia.

Menjaga TNGL berarti menjaga benteng terakhir satwa langka sekaligus melindungi keseimbangan ekosistem yang menopang kehidupan masyarakat sekitar.

Operasi penertiban sawit ilegal ini hanya permulaan, karena pemulihan ekosistem adalah proses panjang yang membutuhkan konsistensi dan kesabaran.

Penanaman pohon hanyalah langkah awal, yang kelak harus disusul pengawasan ketat agar perambahan tidak kembali menggerogoti hutan.

Dengan operasi terpadu ini, Kemenhut mengirim pesan jelas: TN Gunung Leuser adalah kawasan konservasi, bukan ladang sawit yang bisa ditanami sesuka hati.****

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infobumn.com dan Bisnisnews.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Adilmakmur.co.id dan Hallokampus.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Nusraraya.com dan Jakartaoke.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Dua Tahun Transisi Aturan Label GGL, Lobi Industri Menguat
PT PANI Catat Lonjakan Penjualan, Kawasan PIK2 Kian Dilirik Investor
Alsintan Disalahgunakan? Wamentan Ingatkan Sanksi Pidana Menanti Pelanggar
PT PP (Persero) Tbk Masuk Daftar Fortune 500 Asia Tenggara
Fokus Benahi Irigasi, Mentan Amran Sulaiman Targetkan Kalimantan Utara Panen Tiga Kali Setahun
Efektif untuk Pemulihkan Nama Baik, Sapulangit PR dan Persrilis.com Bisa Tayangkan Ribuan Press Release
Inilah 8 Peranan dan Manfaat Penting dari Publikasi Press Releass bagi Dunia Usaha dan Perusahaan
Duet Kompak Mentan Amran dan Wamentan Sudaryono, Ujung Tombak Capai Swasembada Pangan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Senin, 8 September 2025 - 16:57 WIB

Operasi Bersih Sawit Ilegal 360 Hektare di Gunung Leuser

Jumat, 29 Agustus 2025 - 10:36 WIB

Dua Tahun Transisi Aturan Label GGL, Lobi Industri Menguat

Minggu, 10 Agustus 2025 - 10:23 WIB

PT PANI Catat Lonjakan Penjualan, Kawasan PIK2 Kian Dilirik Investor

Selasa, 24 Juni 2025 - 13:44 WIB

Alsintan Disalahgunakan? Wamentan Ingatkan Sanksi Pidana Menanti Pelanggar

Sabtu, 21 Juni 2025 - 09:07 WIB

PT PP (Persero) Tbk Masuk Daftar Fortune 500 Asia Tenggara

Berita Terbaru

EKONOMI

Dari Optimis Jadi Waspada, CSA Index September 2025 di 65,4

Jumat, 12 Sep 2025 - 22:02 WIB

Sawit ilegal di Bahorok tumbang, digantikan bibit pohon pakan satwa liar. (Pixabay.com/sarangib)

BISNIS

Operasi Bersih Sawit Ilegal 360 Hektare di Gunung Leuser

Senin, 8 Sep 2025 - 16:57 WIB