JAKARTA – Dua pemimpin negara anggota ASEAN datang ke Beijing dan bertemu secara terpisah dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping pada Kamis (6/2/2025).
Mereka adalah yaitu Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam dan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra.
Dalam laman Kementerian Luar Negeri Tiongkok disebutkan Presiden Xi Jinping bertemu dengan PM Paetongtarn pada Kamis (6/2/2025) di Balai Besar Rakyat Tiongkok, Beijing.
Baca Juga:
Tiongkok Bertekad Balas Amerika Serikat Setelah Presiden Donald Trump Kenakan Tarif Tambahan
CSA Index Maret 2025 Jadi Indikator Strategi Investasi, Pelaku Pasar Optimis dengan Kinerja Emiten
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa, Semoga Allah Melimpahkan Rahmat-Nya kepada Keluarga Kita
Dalam pertemuan bilateral tersebut Presiden Xi menyebut persahabatan Tiongkok dan Thailand telah diwariskan selama ribuan tahun.
Dan pada 2025 adalah peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Thailand sehingga kedua negara harus dapat menjaga rasa saling percaya dan saling mendukung.
Tiongkok disebut siap bekerja sama dengan Thailand untuk memperluas kerja sama pembangunan termasuk proyek-proyek.
Seperti Kereta Api Tiongkok-Thailand, pengembangan konektivitas Tiongkok-Laos-Thailand, memperdalam kerja sama bidang ekonomi digital hingga kendaraan energi baru.
“Tiongkok menghargai langkah-langkah efektif Thailand untuk menindak penipuan perjudian daring dan kedua negara harus terus memperkuat penegakan hukum dan kerja sama peradilan.”
Baca Juga:
Penyidik Geledah Rumahnya, Kejaksaan Agung akan Periksa ‘Saudagar Minyak’ Muhammad Riza Chalid
Kapitalisasi Pasar Perusahaan BUMN dan Anak Usaha di Bawah Danantara di BEI Mencapai Rp1.700 Triliun
“Menjaga keselamatan nyawa maupun aset masyarakat, dan menjaga lalu lintas perbatasan,” demikian disebutkan dalam pernyataan tersebut.
Tiongkok juga mendukung Thailand sebagai ketua bersama Lancang-Mekong Cooperation (LMC) dan mengucapkan selamat kepada Thailand karena telah menjadi mitra BRICS.
Tiongkok siap bekerja sama dengan Thailand untuk mempertahankan sistem internasional dengan PBB sebagai acuan dan hukum internasional sebagai dasarnya.
Sedangkan PM Paetongtarn mengatakan hubungan Thailand-Tiongkok telah mengalami pasang surut tapi Thailand dengan tegas tetap berpegang pada prinsip “Satu Tiongkok”.
Baca Juga:
Dan berharap dapat mempererat kerja sama dengan Tiongkok di bidang ekonomi, perdagangan, pertanian dan juga pertukaran masyarakat.
“Thailand bersedia memperkuat kerja sama penegakan hukum dengan Tiongkok dan negara-negara tetangga lainnya, dan mengambil langkah-langkah tegas dan efektif untuk menindak kejahatan lintas batas, seperti perjudian dan penipuan daring.”
“Tiongkok juga selalu memainkan perannya sebagai negara besar yang bertanggung jawab dalam urusan internasional dan dengan tegas membela kepentingan negara-negara berkembang,” disebutkan dalam pernyataan tersebut.
Sedangkan dalam pertemuannya dengan Sultan Hassanal Bolkiah Presiden Tiongkok Xi Jinping menyampaikan hubungan diplomatik kedua negara sudah berjalan selama 30 tahun dan secara aktif menyelaraskan strategi pembangunan.
Kedua negara diharapkan memperkuat sinergi dalam kerja sama “Belt and Road Intiative” dan strategi Visi 2035 Brunei dengan mempromosikan proyek-proyek unggulan.
Yaitu Koridor Ekonomi Guangxi-Brunei dan Hengyi Petrochemical, dan membangun “hub” ganda untuk Zona Pertumbuhan Timur Tiongkok-ASEAN dan “Koridor Darat-Laut Baru”.
Tiongkok juga disebut siap mendorong lebih banyak perusahaan untuk berinvestasi di Brunei.
Mendukung pengembangan ekonomi digital, kecerdasan buatan dan industri energi baru di Brunei, membantu Brunei mendiversifikasi ekonomi, mendukung kerja sama penelitian padi hibrida.
Dan menyambut baik Brunei yang memanfaatkan “platform” seperti “Tiongkok International Import Expo” dan “China-ASEAN Expo” untuk memperluas ekspor produk pertanian dan perikanan berkualitas tinggi ke Tiongkok.
Sedangkan Sultan Hassanal Bolkiah mengatakan Brunei dan China selalu saling menghormati dan mempercayai, dan hubungan kedua negara terus berkembang dan menuju komunitas masa depan bersama antara Brunei dan China.
Brunei disebut dengan tegas berpegang pada kebijakan “Satu Tiongkok” dan bersedia mengkonsolidasikan kemitraan kerja sama strategis dengan Tiongkok.
Serta mempererat kerja sama di bidang perdagangan, pertanian, perikanan, energi, dan pertukaran masyarakat serta sepakat untuk menjunjung tinggi multilateralisme dan perdagangan bebas.
Setelah pembicaraan, kedua kepala negara menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama di bidang keadilan, pembangunan bersama dalam kerangka “Belt and Road Initiative”, ekonomi, perdagangan dan media.
Sebelum pertemuan bilateral, Sultan Hassanal Bolkiah disambut dengan upacara penyambutan di Aula Utara Balai Besar Rakyat Tiongkok termasuk inspeksi tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok serta menyaksikan parade.
Selain itu juga dilakukan perjamuan menyambut Sultan Hassanal Bolkiah di Aula Emas lokasi yang sama.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Infomaritim.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiupdate.com dan 24jamnews.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hellodepok.com dan Pontianak.on24jam.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, silahkan klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).
Untuk harga paket yang lebih hemat klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional).
Kami juga melayani publikasi press release di jaringan Disway Group (100an media), dan ProMedia Network (1000an media), serta media lainnya.
Untuk informasi, hubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.