KENGPO.COM – Kelompok usaha penerbitan media Kongsi Media Network (KMN) meluncurkan lagi sebuah portal berita ekonomi dan bisnis Kengpo.com.
Tujuannya adalah memperkuat dukungan melalui publikasi berbagai kegiatan sosial yang dilakukan oleh komunitas Tionghoa.
Selain itu juga memberikan ruangan yang tepat bagi kalangan pengusaha Tionghoa untuk melakukan publikasi dan promosi korporasi atau kegiatan usahanya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pendiri Kongsi Media Network (KMN) Budi Purnomo Karjodihardjo mengatakan, Kengpo.com berusaha menyajikan pemberitaan seputar komunitas Tionghoa.
“Dengan terbitnya Kengpo.com maka kelompok media KMN menjadi 3 media dengan Kongsinews.com dan Harianindonesia.com,” kata Budi.
Media-media tersebut juga akan menampilkan update perkembangan ekonomi dan bisnis di negara Indonesia dan Tiongkok.
Baca Juga:
Dari Optimis Jadi Waspada, CSA Index September 2025 di 65,4
60% Sektor Informal, Indonesia Perlu Strategi Kolektif Hadapi Tantangan
Menkeu Purbaya Targetkan Pertumbuhan 7 Persen, DPR Ingatkan Risiko PHK dan Defisit APBN
Selain itu pemberitaan seputar dan politik dan nasional yang menjadi perbincangan publik tentu akan ditampilkan juga oleh redaksi Kengpo.com
Nama Keng Po Punya Sejarah Panjang dalam Sejarah Pers Tionghoa di Indonesia
Nama Keng Po sudah lama terdengar, sebagai surat kabar Indonesia yang diterbitkan pertama kali pada tahun 1923.
Keng Po berperan penting dalam sejarah pers Indonesia pada masa setelah kemerdekaan.
Keng Po dibangun oleh Hauw Tek Kong setelah perbedaan pendapat dengan Tjoe Bou San, pemimpin harian Sin Po.
Baca Juga:
Lebih dari 50 Organisasi Tionghoa Hadir, PSMTI Tegaskan Peran Bangsa 2025
Operasi Bersih Sawit Ilegal 360 Hektare di Gunung Leuser
Efektivitas Sabun Cuci Tangan Dan Hand Sanitizer Terbukti Berbeda
Harian ini mengalami perkembangan yang pesat di bawah kepemimpinan Khoe Woen Sioe dan Injo Beng Goat.
Pada 1 Agustus 1957, Harian Keng Po dilarang terbit oleh pemerintah Indonesia saat itu.
Keng Po juga sering memunculkan berita-berita politik di seputar gerakan-gerakan yang kian gencar melakukan gebrakan.
Keng Po aktif di dalamnya sebagai koran yang mendukung munculnya revolusi untuk menciptakan tatanan baru dalam kehidupan di Hindia Belanda.
Keng Po Anjurkan Kaum Peranakan Tionghoa untuk Pilih Nasionalisme Indonesia
Dikutip Wikipedia, pada 13 September 1924, Keng Po menghujat pemerintah yang melarang dan membatasi rakyat untuk melakukan perserikatan.
Pada zaman pemerintahan Soekarno, koran Keng Po dianggap berkaitan erat dengan Partai Sosialis Indonesia sehingga dibubarkan.
Baca Juga:
BI Optimistis Kredit Akan Lebih Murah, Likuiditas Bank Cukup Kuat
Prabowo Subianto Jadi Tamu Kehormatan di Parade 80 Tahun Kemenangan Tiongkok
Menarik Minat Jurnalis Ekonomi Butuh Strategi Undangan yang Tepat
Koran yang diterbitkan dalam bahasa Tionghoa-Melayu ini sempat berganti nama menjadi Pos Indonesia.
Sebelum terjadi Perang Dunia II, Keng Po bersaing ketat dengan Sin Po dalam menerbitkan berita dan isu politik pada masa itu.
Perbedaan antara kedua surat kabar tersebut adalah:
Keng Po menganjurkan kaum peranakan Tionghoa untuk memilih nasionalisme Indonesia.
Sedangkan Sin Po lebih menganjurkan nasionalisme Tiongkok, itulah perbedaan antara kedua surat kabar tersebut
Rubrik “Komunitas” Jadi Ajung Sosialisasi Kegiatan Sosial Komunitas Tionghoa
Menurut Budi Purnomo, portal berita Kengpo.com memiliki Rubrik KOMUNITAS yang secara khusus menampilkan pemɓeritaan seputar kegiatan komunitas Tionghoa di Indonesia
Rubrik KOMUNITAS ini juga dimiliki oleh semua media online tergabung dalam Kongsi Media Network (KMN)
Dengan kehadiran media baru ini maka Kongsi Media Network (KMN) kini mengelola 3 media, yaitu:
1. Kongsinews.com
2. Harianindonesia.com
3. Kengpo.com
Budi Purnomo mengatakan, pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak untuk berkolaborasi atau menǰadi media partner dengan komunitas tìonghoa Indonesia.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat berkomunikasi lewat WhatApp Center: 085315557788.***